Banyak sekolah diliburkan. Sejumlah perusahaan pun mengizinkan para pegawainya tinggal di rumah. Namun antrean panjang terlihat di bandara-bandara.
Seiring upaya otoritas Jepang untuk mencegah bencana nuklir di PLTN Fukushima yang bermasalah, sebagian daerah Tokyo kini menjadi kota hantu.
Banyak warga Tokyo yang telah menyetok makanan dan mengurung diri di rumah untuk menghindari paparan radiasi. Namun banyak pula yang memutuskan untuk meninggalkan Tokyo.
"Lihat, ini seperti hari Minggu, tak ada mobil di kota," ujar Kazushi Arisawa, sopir taksi yang telah menunggu sejam lebih di luar sebuah kantor. Padahal biasanya dia akan mendapatkan penumpang hanya dalam beberapa menit saja.
"Saya tak bisa mendapatkan uang hari ini," tutur pria berumur 62 tahun itu seperti diberitakan Reuters, Rabu (16/3/2011).
"Hari ini juga sangat berangin dan itu membuat orang-orang lebih khawatir akan radiasi," katanya lagi.
Menyusul bencana gempa bumi dan tsunami yang melanda Jepang pekan lalu, sejumlah daerah di Tokyo mengalami pemadaman listrik secara bergiliran. Kereta-kereta pun banyak yang tidak bisa beroperasi sebagai akibat langkah penghematan listrik.
Karena pengurangan transportasi kereta, banyak pekerja diliburkan. Di kantor pusat Sony Corp di Distrik Shinagawa, Tokyo misalnya, hanya 120 staf yang bekerja. Padahal biasanya sekitar 6 ribu orang bekerja di sana. Juru bicara Sony, Mami Imada mengatakan, para staf diizinkan untuk libur karena kesulitan dengan transportasi kereta.
(ita/nrl)
sumber :detiknews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar