Mungkin ada yang masih beranggapan, peradaban macam apa yang bisa dibanggakan dari mereka. Tengang saja, sebentar lagi saya akan membuat anda beranggapan jika menara Eifel, Patung Liberty, dan menara Pisa di Italia akan dipecundangi oleh teknologi zaman kuno.
Dalam artikel ini saya hanya akan merangkum, tidak akan membahas apa yang terjadi dengan teknologi mereka. Saya hanya akan memberikan perician mengenai spesifikasi 'produk' mereka untuk selanjutnya bisa anda sendiri bandingkan dengan teknologi kita di zaman sekarang ini, menara Eifel, Patung Liberty, atau gedung Burj Dubai sekalipun. Dan anda akan melihat alasan utama mengapa para ilmuwan ingin menciptakan mesin waktu.
OK! kita mulai dari yang paling asing di telinga anda!
Aswan Obelisk
Belum pernah dengar kan? (mudah-mudahan belum). Ok, lihat gambar dibawah.
Obelisk di atas berukuran120 kaki atau 42 meter. Menurut pengukuran, obelisk ini akan memiliki berat 1.168 ton setelah selesai.
Patung Raksasa Ramses
Belum pernah dengar juga kan? (mudah-mudahan belum juga). Check this out!
Bobotnya 1.000 ton. Patung ini diangkut dari sejauh 170 mil (270km) dengan kapal dari Aswan ke Thebes. Bukan oleh kita, tapi oleh 'mereka'.
Patung Memnon
Termasuk platform batu (tinggi 4 meter) dimana mereka berdiri, maka bobotnya masing-masing diperkirakan sekitar 700 ton. Tingginya sendiri mencapai 18 meter.
Ruang Raja di Dalam Piramida Khufu
"apa hebatnya?"
hebatnya adalah ruang ini ditutupi dengan bebatuan granit yang bobot per satu bijinya 50 sampai 70 ton. Sekedar informasi, mobil Kijang Innova bobotnya hanya 1,5 ton. Analooginya adalah, bobot satu batu sama dengan 46 lebih kijang Innova.
"wah.. keren ya.."
iya donk..
"gimana cara nyusunnya?"
meneketehe, para ahli saja geleng-geleng kepala, apalagi saya..
The Stellae of Axum
Sekarang kita menuju ke Ethiopia. Ini adalah apa yang dikenal dengan The Stellae of Axum atau juga dikenal sebagai prasasti Roma. Obelisk iini berusia 1.700 tahun dengan tinggi 24 meter dan berat 160 ton. Uniknya, obelisk ini juga dihiasi dengan pintu palsu di bagian bawah dan jendela palsu di semua sisi obelisk.
Dolmen Ganghwa, Korea
Bayangkan mereka bisa mengangkut batu penutup sebesar itu. hebat, bukan?
Itu masih kecil, perhatikan yang dibawah ini.
Ishibutai, Jepang
Yang membuat saya bingung dengan bangunan mereka, adalah teknologi mereka untuk mengangkut bebatuan penutup bangunan di atasnya. Kenapa tidak menggunakan kayu saja? Jika mereka masih ada, pasti pertanyaan saya akan dijawab, "ah mas, kayu sih terlalu kecil.."
PUMAPUNKU
Ini yang terakhir dan merupakan salah satu misteri favorit saya. Pumapunku jika diterjemahkan memiliki makna 'Door of the Puma'. Yang membuatnya aneh, selain blok-blok satuan batunya yang berkisar antara 100 sampai 150 ton, adalah pola-pola yang terdapat pada setiap blok batu yang seperti dibuat menggunakan mesin. OK! perhatikan data visual dibawah.
Lubang kecil berdiameter 6mm di atas terlihat teratur seperti dibor. Jarak antara satu lubang dengan lubang yang lain pun sangat teratur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar